Senin, 30 April 2012

Merayu Kamu

Dini hari menjelang... Sepi masih berdiam kini saat aku belum juga terpejam... Merayu malam untuk membawaku terhanyut dalam kdamaiannya, bukan lagi keahlianku... Dalam keletihan aku masih terjaga... Menyaksikan alam kian meringkuk dalam sunyi... Hingga dini hari perlahan membangkitkan... Jika merayu malam tak lagi keahlianku... Maka berikan ak keahlian untuk merayumu... Ajarkan aku untuk mendapat sorot binar matamu... Tunjukkan padaku cara menjadi terang dalam gelapmu... Tuntun aku menuju indah di hatimu... Agar aku terhanyut dalam damai kasihmu... Agar ak terbebas dari letih... Mengisi sisi tak berisi di relungmu... Mencipta hangat tawamu... Untuk itu, beritahu aku caranya menjadi sempurna bersamamu... Hingga sengit dunia beradu memperebutkanmu, akulah satu yang ingin kau rebut dari keasingan... Menjadikan kita padu dalam khayalan... Beranjak nyata kita tak henti berpelukan... Hingga kasih ini menjadi kisah sederhana yang sempurna... Hingga aku tahu tak ada yang lebih indah daripada kamu... Pun kamu mengerti, saat paling menyenangkan adalah ketika lancip terkembang di ujung bibirku untukmu... Saat itulah dunia menyadari, bahwa segala keindahan ini adalah milik ketulusan kita... Seperti pula aku, keindahanmu itu bukanlah sempurnamu... Namun adanya akulah yang kmudian menyempurnakanmu... Hingga kita lumpuh saat terpisah... Hingga udara seolah meniada saat kamu (nafasku) tak ada di ruangku... Hingga kau kosong, saat aku (jiwamu) tak lagi mendiami hatimu... Hingga spasi yang tercipta oleh raga kita, tak berarti jedah di hati kita... Karena sejak kamu mengajariku cara merayumu, sesungguhnya hati kita adalah satu... Tak ada spasi, apalagi jedah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar