Sabtu, 11 Agustus 2012

Gadis di Depan Cermin

Gadis itu sibuk menata rambutnya, membenahi lipstiknya yang memudar, sorot matanya tak lepas menatap dirinya yang lain tersekap di balik cermin. Senyumnya terkembang, lalu dihelanya nafas panjang. "Dia tak akan datang lagi," bisiknya.

Dia bukan sedang bersiap-siap menata dirinya di depan cermin itu, bukan untuk menyambut siapapun. Gadis itu hanya ingin memastikan, bahwa rautnya tak seburuk perasaannya. Cermin di depannya hanyalah untuk membuat ia yakin, bahwa senyumnya masih singgah, bahwa nelangsa hatinya tak lahirkan seraut gundah di wajahnya. Bukan apa-apa, ia hanya tak punya jawaban untuk siapapun yang mempertanyakan kegundahannya. Yang ia tau hanyalah, ia kecewa. Itu saja.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar